MqpcNGR9MWp5NGp9NaF9NWR4N7csynIkynwdxn1c
E-Commerce Multiply.com Ditutup 6 Mei 2013

E-Commerce Multiply.com Ditutup 6 Mei 2013

Sangat disesalkan, karena belum sebulan saya mendaftarkan diri di Multiply, dan menulis Perbandingan Cara Kerja Tokobagus, Multiply dan Jejualan. Ada banner terpampang di beranda situs multiply.co.id, bahwa Multiply mengirimkan surat yang menyatakan "tutup toko" secara resmi per 6 Mei tahun ini. Lantas, akhir Mei, secara resmi Multiply akan berhenti, berikut isinya:


[infobox]

Multiply akan ditutup per tanggal 6 Mei 2013


Dengan sangat menyesal, kami umumkan bahwa situs Multiply.co.id (dan Multiply.com) akan kami tutup per tanggal 6 Mei 2013 dan kami akan menghentikan semua kegiatan usaha kami per tanggal 31 Mei 2013.

Multiply.co.id akan menjalankan kegiatan seperti normal sampai tanggal 6 Mei 2013. Kami akan mempergunakan sisa waktu selama bulan Mei 2013 untuk memastikan bahwa semua hal dalam proses jual beli sudah terselesaikan dan seluruh penjual dan pembeli mendapat haknya. Juga untuk memberikan kesempatan kepada para penjual untuk memindahkan produknya ke situs e-commerce lain, menyelesaikan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan penjualan, pembayaran dan pengiriman barang, dan untuk meminimalisir gangguan terhadap operasional para penjualnya.

Kami akan menjamin seluruh hak penjual dari hasil penjualan yang sudah rampung dan sudah dikirim ke pembeli. Kami akan terus melakukan pelunasan transaksi sepenuhnya dengan batas waktu terakhir 31 Mei 2013. Kami akan menutup kegiatan jual-beli lebih awal dari tanggal tersebut, yaitu tanggal 6 Mei 2013, untuk memastikan semua pemesanan mendapatkan waktu yang cukup untuk diproses oleh para penjual.

Para penjual yang juga mungkin memiliki akun Premium, kami persilakan menghubungi Customer Service dan kami pastikan akan menerima kembali nilai nominal akun Premium yang belum habis masa berlakunya, apabila masih tersisa.

[/infobox]

Seperti dikutip Kontan.co.id, Stefan Magdalinski, Chief Executive Officer Multiply mengaku sudah kurang lebih satu tahun lalu, timnya memulai pekerjaan dan tugas berat. Tugas utama itu adalah mengubah total model bisnis Multiply, dari jejaring sosial ke situs e-commerce. Tapi, setelah berusaha keras, Multiply tidak berhasil. "Meski hasil akhirnya bukan ini yang kami inginkan," ujar Magdalinski.

Menurut Magdalinski, keputusan itu terpaksa diambil lantaran segala sesuatu yang telah mereka rencanakan ternyata tak berjalan. Kegagalan itu antara lain Multiply sebagai entitas bisnis berplatform e-commerce tak bisa turn-aroundmeski sudah berjalan sekitar satu tahun.

Asal tahu saja, tahun lalu, Multiply yang 81% sahamnya dimiliki MIH Group (Afrika Selatan) mengalihkan kegiatan jejaring sosial ke bisnis e-commerceuntuk mengeruk potensi cuan dari 5,5 juta pengguna. Bahkan, Multiply memindahkan kantor pusatnya dari Amerika Serikat ke Jakarta untuk tujuan ini.

Bersamaan dengan penutupan usaha di Indonesia, Multiply juga melakukan langkah serupa di Filipina. Meski begitu, Magdalinski bilang, MIH Group masih optimistis dengan bisnis di Indonesia. MIH yang 100% sahamnya dimiliki Naspers bakal berinvestasi ke model iklan baris online dengan masuk ke Tokobagus.com.

Sayang, Magdalinski enggan mengungkap detail rencana bisnis ini. KONTAN juga belum mendapat tanggapan dari Tokobagus.com meski telah berusaha menghubungi. Menanggapi keputusan Multiply ini, pengamat e-commerce, Andi S. Boediman, menilai investasi di bisnis e-commerce memang cukup besar. Dia mengibaratkan e-commerce adalah mal. "Jika ingin membangun mal, jangan tanggung-tanggung," kata dia.
Ada tiga hal kunci agar sukses di bisnis e-commerce, yakni memperkuat infrastruktur, mendatangkan merchant berkualitas, dan mampu mendatangkan trafik pengunjung dalam jumlah besar. Mungkin saja, Multiply gagal memenuhi tiga hal tersebut.

Yang pasti, Andi meyakini industri e-commerce di Indonesia sangat prospektif. Dari sekitar 60 juta pengguna internet di Indonesia, sebanyak 3,6 juta atau 6% di antaranya terlibat dalam aktivitas e-commerce. "Dua tahun lagi, pengguna internet mencapai 80 juta dan 10%-15% dari jumlah itu terlibat dalam jual beli online," ungkap dia.



Thank you for the support you have shown Multiply.com.

May 31, 2013 officially marked the closing of our operations. You may now find your trusted online merchants in their new homes, Sulit.com.ph, the Philippines’ #1 buy and sell website, and Tokobagus.com, Indonesia’s No. 1 shopping site.

For the Philippines, visit:
Sulit.com.ph


For Indonesia, visit:
Tokobagus.com



1 komentar

  1. Tokobagus.com berubah brand name jadi OLX Indonesia - IDEAPRENEUR ID
    Tokobagus.com berubah brand name jadi OLX Indonesia - IDEAPRENEUR ID 21 Mei 2014 pukul 19.02

    […] sebelumnya, 6 Mei 2013 layanan Multiply.com atau Multiply.co.id ditutup dan berubah menjadi TokoBagus.com. Kini perusahaan Naspers mereposisi brand name Tokobagus.com menjadi OXL […]

Kontak via WhatsApp