Agoen, sapaan akrabnya Gunawan Ardiyanto, konsultan bisnis sekaligus penulis buku-buku tentang UKM, untuk bisa menuju pada jenjang kesuksesan dan peluang usaha, sebuah UKM memerlukan proses, dan lama proses tersebut tidak sama antara satu usaha dengan usaha lainnya, tergantung besar-kecilnya usaha tersebut.
Proses yang dimaksud, kata Agoen, juga harus ditunjang dengan pengetahuan dalam menjalankan bisnis UMKM. Agun menuturkan, setidaknya ada lima hal yang harus diperhatikan oleh pelaku UKM untuk bisa meraih kesuksesan usahanya.
1. Mempunyai Business Plan
Banyak orang menjalankan usaha dengan cara coba-coba “Trial and Error”, tidak mau belajar dari ahlinya, tidak mau mengeluarkan biaya untuk proses belajar tersebut dan akhirnya malah mengeluarkan biaya yang sangat besar karena kegagalan-kegagalan atau mengalami kerugian yang sebenarnya bisa dihindari atau paling tidak diminimalkan.
Menurut Agun, dengan cara belajar dan bertanya kepada ahlinya atau kepada orang yang sudah sukses menjalankan jenis usaha tersebut, dapat membuka pengetahuan dan peluang untuk merangkai sukses.
Perencanaan Usaha (Business Plan) ini tidak hanya diperlukan pada saat memilih dan memulai usaha, tetapi juga bisa digunakan untuk mengevaluasi sampai mengembangkan usaha yang di dalamnya berisi antara lain Deskripsi Bisnis, Analisa Pasar dan Kompetitor, Pemilihan Lokasi, Pemasaran, Manajemen dan SDM, Rencana Produksi, Keuangan, Data informasi pendukung, Tujuan Jangka Pendek, menengah dan Jangka Panjang, Pengembangan Usaha.
Satu lagi yang penting bagi startups bisnis UKM, menurut pengalaman @KangAridh, sapaan akrabnya Agus Ridwan Sopari, yaitu bab Exit Strategy dimana adakalanya usaha tidak selalu berjalan mulus, atau diluar rencana. Pengusaha UKM mesti mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa depan. Terutama berkaitan dengan pembiayaan bank dan permodalan investor.
2. Mempunyai S.O.P
Standard Operating Procedure (SOP) bisa diterjemahkan sebagai pendetailan dari Business Plan, manfaat adanya SOP antara lain dapat menjaga konsistensi dalam menjalankan suatu prosedur kerja, memberikan kejelasan prosedur kerja, tanggung jawab dan wewenang, dapat meminimalisir kesalahan dalam melakukan pekerjaan, memudahkan pendelegasian serta membantu dalam evaluasi terhadap setiap proses kerja. Selain itu, SOP juga bisa digunakan sebagai persiapan untuk pembuatan franchise usaha kita.
3. Mempunyai Strategic Plan
Strategic Plan ini digunakan sebagai strategi untuk menghadapi setiap permasalahan yang ada baik intern maupun ekstern, jangka pendek, menengah atau jangka panjang, bahkan bisa digunakan jika terjadi sesuatu yang terjadi secara mendadak atau tiba-tiba, misalnya menghadapi kompetitor, supplier, partner, bahkan karyawan kita sendiri.
Antusiasme & keuletan sbg pertanda cinta & keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru
— Agus Ridwan Sopari (@KangAridh) April 12, 2013
4. Membangun Network
Membangun network atau jejaring bisa dilakukan dengan berbagai cara, jaringan ini diperlukan tidak hanya dalam hal pemasaran tetapi juga dalam rangka mencari partner yang akan mendukung usaha kita, misalnya supplier, transporter, distributor, menjalin simbiosis mutualisma (saling menguntungkan) dan lain-lain, melalui beberapa kegiatan misalnya sering menghadiri seminar, workshop atau training (tidak hanya dapat ilmu tetapi juga mendapatkan relasi), dengan membuat kartu nama, brosur, buletin, bergabung dengan beberapa komunitas entrepreneur, sosial, keagamaan, hobby, paguyuban dan sebagainya.
5. Memanfaatkan Internet dan Social Media
Untuk mengembangkan jaringan atau networking, internet dan social media sangat efektif digunakan pemanfaatan social media ini akan menghemat biaya dan waktu, karena UKM dengan calon konsumen atau partner tidak harus bertemu langsung, untuk itu pelaku UKM wajib belajar dan memanfaatkan internet mulai dari email, facebook, twitter, BBM, membuat blog atau website.
Fokuslah pd target omzet, tugas saya membuat pelanggan punya alasan membeli produk Anda
— Agus Ridwan Sopari (@KangAridh) April 2, 2013
Director Hotline Advertising, Subiakto Priosoedarno, dalam seminarnya didepan para pengusaha franchise di Jakarta, Rabu (27/3), seperti dikutip oleh Majalahfranchise.com menjelaskan, untuk membesarkan merek atau brand perusahaan, tidak mesti mengeluarkan modal besar. Caranya adalah menggunakan media sosial, yang lagi trend saat ini misalnya facebook dan twiter, atau melalui telepon genggam (HP) yang penggunanya saat ini mencapai ratusan juta orang.
Seluruh potensi tersebut kata dia, tidak membutuhkan modal besar hanya butuh kreatifitas dan kemampuan seseorang dalam hal penguasaan teknologi itu sediri. Kedepannya kata dia, tidak menutup kemungkinan salah satu media promosi paling potensial sudah berada di genggaman. “Kedepannya saya meramalkan akan seperti itu,” kata Dia.
Penguatan merek sebuah produk memang tidaklah mudah, dan hal itu menurut Subiakto, sangat dibutuhkan oleh para pengusaha franchise untuk tetap bertahan dan berkembang.