Penggunaan nama asli atau nama lengkap dalam industri hiburan seperti film dan musik jarang terjadi, seringnya produser dan manajemen artis memberi nama panggung untuk sang calon bintang agar lebih menjual. Beberapa tokoh masyarakat hingga figur politikus pun memiliki merek personal.
Saya batasi diri untuk memberi contoh personal brand name beberapa teman saya, artis juga tokoh-tokoh masyarakat yang saya tahu.
- “Kang Aridh“ nama panggilan ekslusif Agus Ridwan Sopari semasa SMA dan dalam satu dekade kemudian dibuat inklusif sebagai nama perusahaan yaitu Aridh Consulting di Bandung.
- “Ferry Curtis” nama komersial dari teman saya yang bernama asli R. Ferry Affiantin adalah seorang musisi, penulis lirik lagu dan penyanyi balada.
- “Lygia Pecanduhujan” adalah nama pena seorang rekan saya yang penulis, backpaker keder dan pekerja sosial dari seorang perempuan bernama asli Lygia Nostalina.
- “Fajar Febian” teman saya, seorang penyanyi nasyid, produser dan master of ceremony, bernama asli Rakhmat Fajar.
- Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden saya. Menjabat dua periode 2004-2009 dan 2009-2014, meski bukan pada masa kampanye, panggilan “Pak SBY” cukup familiar sehingga masih dipakai oleh masyarakat sampai sekarang.
- “Kang Aher” digunakan pada kampanye pemilihan gubernur Ahmad Heryawan yang kini adalah Gubernur saya di Provinsi Jawa Barat 2008-2013 dan 2013-2018.
- "Dede Yusuf" adalah nama tenar seorang artis laga yang menjadi wakil gubernur di Jawa Barat 2008-2013. Nama aslinya adalah Yusuf Macan Efendi.
- "Aa Gym" adalah nama akrab bagi pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, yakni KH. Abdullah Gymnastiar. Tentunya saya salah satu pendengar ceramah manajemen qolbu-nya.
- Penyanyi asal California, “Katy Perry” bernama asli Katheryn Elizabeth Hudson. Tapi dia bukan siapa-siapanya saya.
Nah, untuk nama artis dan tokoh-tokoh lain, saya mohon bantuan pembaca untuk berbagi tahu di kolom komentar.