Mario Teguh pernah berkata, “Segera lakukan yang harus Anda lakukan. Menua itu pasti, tapi mendewasa adalah hasil ketegasan.”
Baik, perhatikan perbedaan dari ciri-ciri perkembangan, pertumbuhan dan kematangan / kedewasaan manusia!
Ciri Perkembangan
Secara umum, perkembangan merupakan perubahan-perubahan psikologis atau mental yang dialami individu dalam proses menjadi dewasa. Perubahan-perubahan tersebut terbentuk dan berkembang dalam aspek kepribadian individu yang terorganisasi menjadi satu totalitas.
Batasan di atas juga berarti bahwa perkembangan merupakan suatu proses ke depan. Meskipun demikian, Sigmund Freud (1856-1939) menyatakan bahwa perkembangan kepribadian seseorang dapat mengalami gangguan. JIka gangguan itu menyebabkan seseorang berperilaku seperti pada tahap perkembangan sebelumnya, maka terjadi regresi. Sedangkan bila gangguan itu menyebabkan perkembangan terhambat sehingga untuk suatu periode tertentu pola perilaku tidak berubah, maka terjadi fiksasi. Akan tetapi tidak semua aspek perilaku dapat terulang kembali.
Seperti kita tumbuh sebagai pribadi yang unik, kita belajar untuk menghormati keunikan orang lain.
— Agus Ridwan Sopari (@KangAridh) September 5, 2010
Ciri Pertumbuhan
Disisi lain, pertumbuhan berarti perubahan-perubahan fisik / biologis ke arah kemasakan fisiologis, yaitu oragan-organ tubuh dapat berfungsi secara optimal. Pertumbuhan hanya terjadi SEKALI SAJA dan tidak dapat diulang kembali. Manusia bayi pasti menginjak masa dewasa dan akhirnya tua, tidak pernah akan menjadi muda lagi. http://agusridwansopari.com
Ciri Kematangan
Kematangan psikologis atau yang sering disebut kematangan berarti kedewasaan. Dankemasakan fisiologis berarti berarti berfungsinya organ-organ tubuh secara optimal (dapat melakukan tugasnya sebagaimana mestinya). Bila kematangan fisiologis dapat dicapai (hampir) tanpa proses belajar, maka kematangan psikologis harus dicapai dengan proses belajar.
Dalam periode-periode awal perkembangan terdapat saat-saat yang sangat menentukan untuk mengembangkan suatu kemampuan atau keterampilan. Saat-saat seperti itu disebut masa peka.Bila masa peka ini terlewati, maka perkembangan kemampuan dan keterampilan tersebut akan terhambat.
Kesulitan slalu beriringan dg kemudahan. Tpi seringnya kita fokus pd hal" sulit ketimbang melihat kemudahannya
— Agus Ridwan Sopari (@KangAridh) January 6, 2013
Perkembangan itu Kontinum
Dosen psikologi Kang ARIDH, Abdullah Ali Mansyur, Psi. Menerangkan bahwa perkembangan manusia BUKAN merupakan suatu proses yang terputus-putus dan terpisah-pisah, melaikan suatu proses dinamis yang berlangsung terus menerus yang disebut kontinum.
Untuk para Ayah, sedari bahwa kita punya banyak waktu untuk BEKERJA. Tetapi anak kita punya waktu sekali untuk menjadi ANAK-ANAK.
— Agus Ridwan Sopari (@KangAridh) September 16, 2010
Walau banyak ahli menggunakan istilah periode, fase atau stadium untuk menjelaskan gejala-gejala perilaku yang menonjol dalam masa perkembangan tertentu; istilah-istilah tersebut TIDAK bermaksud memberikan garis batas yang tegas antara masa yang satu dengan masa yang lainnya. Misalnya masa antara kanak-kanak dan remaja, atau ABG dengan dewasa. Tidak bisa disebutkan secara tegas kapan Anda benar-benar telah dewasa, sementara itu walau ada yang sudah berusia dewasa masih saja ada yang berperilaku seperti kanak-kanak.
Secara umum harus dimengerti bahwa perkembangan selalu berhubungan dengan fase sebelum dan sesudahnya.