AGUSRIDWANSOPARI.COM - Pikiran dan Pengaruh Wanita Terhadap Brand. Apa yang dipikirkan wanita tentang brand. Apakah brand menjadi penentu wanita membeli suatu produk atau wanita berandil besar mempengaruhi brand?
Brand dan wanita adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan eksistensinya dalam dunia marketing. Dalam sebuah kampanye iklan yang melibatkan orang-orang internal perusahaan produk makanan atau kesehatan contohnya. Kita akan dapati staf ahli gizi atau manajer produk yang tampil dalam kampanye iklan adalah (lebih dipilih) wanita. Sementara itu istri saya, sebagai konsumen, jika sudah terasosiasi suatu barang dengan merek bisa dipastikan ia percaya bahwa produk merek ini begini dan begitu bisa menjelaskan seolah ia adalah sales produk yang dimaksud.
Pengaruh wanita terhadap brand sungguh luar biasa, saya perhatikan bagaimana promosi yang dengan dramatisasi iklan sebuah produk es krim sedikit banyak telah memikat konsumen. Meski tokoh sentral dalam kampanye iklan tersebut adalah wanita, tidak sedikit konsumen wanita yang menjadi penikmat setia.
Alasan psikologis karena wanita berkecenderungan ingin merasakan atau keterwakilan seperti wanita yang ia lihat, apakah itu cara berpenampilan, berpakaian atau soal makanan. Sedangkan konsumen pria akan tertarik menyaksikan si wanita model iklan –yang kini lazim disebut: brand ambassador sebelum memperhatikan produknya.
Pikiran dan pengaruh wanita terhadap brand bisa menghasilkan kekuatan tersendiri terhadap sebuah perusahaan, hingga produk yang dikeluarkan benar-benar menyentuh pasar.
Dalam istilah politik, setiap orang punya satu suara, sedangkan wanita punya satu suara dan suara itu bisa menghasilkan kekuatan suara-suara yang lain. Hal ini hebat karena telah memproduksi brand ambassadorgratisan, karena dalam bahasa gaul suara itu bisa dikatakan sugesti.
Melalui sosial media, viral marketing terjadi sekitar 80% orang akan mencoba hal-hal yang baru karena sugesti teman, 74% seseorang akan mendorong temannya mencoba produk baru dan 72%-nya teman akan terikat dengan brand yang disukai saya. Lihat bagan yang saya dapat dari Stargroup1.com via Socialmediatoday.com.
Maka jika Anda ingin wanita untuk mempercayai brand Anda, tunjukkan bahwa Anda mempercayai mereka, memikirkan mereka. Salah satu cara terbaik untuk mencapai itu adalah untuk percaya wanita tidak hanya untuk membeli produk Anda, tetapi untuk “menciptakan sosok” mereka. Sehingga brand dengan prosesnya akan dipengaruhi oleh wanita-wanita tersebut untuk melebarkan dan menguatkan eksistensi brand di pasar.
Saya percaya semua marketing, branding dan kesuksesan bisnis terbaik dapat dicapai ketika wanita dan pria bekerja sama. Semakin banyak, wanita yang menonton tidak hanya apa yang perusahaan katakan, tetapi apa yang perusahaan lakukan, dan siapa yang menjalankan pertunjukan maka semakin berpengaruh terhadap brand.
Salam sukses,
www.AgusRidwanSopari.com
Brand dan wanita adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan eksistensinya dalam dunia marketing. Dalam sebuah kampanye iklan yang melibatkan orang-orang internal perusahaan produk makanan atau kesehatan contohnya. Kita akan dapati staf ahli gizi atau manajer produk yang tampil dalam kampanye iklan adalah (lebih dipilih) wanita. Sementara itu istri saya, sebagai konsumen, jika sudah terasosiasi suatu barang dengan merek bisa dipastikan ia percaya bahwa produk merek ini begini dan begitu bisa menjelaskan seolah ia adalah sales produk yang dimaksud.
Wanita: Brand Ambassador
Pengaruh wanita terhadap brand sungguh luar biasa, saya perhatikan bagaimana promosi yang dengan dramatisasi iklan sebuah produk es krim sedikit banyak telah memikat konsumen. Meski tokoh sentral dalam kampanye iklan tersebut adalah wanita, tidak sedikit konsumen wanita yang menjadi penikmat setia.
"Life is what happens to you while you're busy making other plans.” ― Allen Saunders
— Agus Ridwan Sopari (@KangAridh) April 18, 2013
Alasan psikologis karena wanita berkecenderungan ingin merasakan atau keterwakilan seperti wanita yang ia lihat, apakah itu cara berpenampilan, berpakaian atau soal makanan. Sedangkan konsumen pria akan tertarik menyaksikan si wanita model iklan –yang kini lazim disebut: brand ambassador sebelum memperhatikan produknya.
Pikiran dan pengaruh wanita terhadap brand bisa menghasilkan kekuatan tersendiri terhadap sebuah perusahaan, hingga produk yang dikeluarkan benar-benar menyentuh pasar.
Dalam istilah politik, setiap orang punya satu suara, sedangkan wanita punya satu suara dan suara itu bisa menghasilkan kekuatan suara-suara yang lain. Hal ini hebat karena telah memproduksi brand ambassadorgratisan, karena dalam bahasa gaul suara itu bisa dikatakan sugesti.
Melalui sosial media, viral marketing terjadi sekitar 80% orang akan mencoba hal-hal yang baru karena sugesti teman, 74% seseorang akan mendorong temannya mencoba produk baru dan 72%-nya teman akan terikat dengan brand yang disukai saya. Lihat bagan yang saya dapat dari Stargroup1.com via Socialmediatoday.com.
Maka jika Anda ingin wanita untuk mempercayai brand Anda, tunjukkan bahwa Anda mempercayai mereka, memikirkan mereka. Salah satu cara terbaik untuk mencapai itu adalah untuk percaya wanita tidak hanya untuk membeli produk Anda, tetapi untuk “menciptakan sosok” mereka. Sehingga brand dengan prosesnya akan dipengaruhi oleh wanita-wanita tersebut untuk melebarkan dan menguatkan eksistensi brand di pasar.
Saya percaya semua marketing, branding dan kesuksesan bisnis terbaik dapat dicapai ketika wanita dan pria bekerja sama. Semakin banyak, wanita yang menonton tidak hanya apa yang perusahaan katakan, tetapi apa yang perusahaan lakukan, dan siapa yang menjalankan pertunjukan maka semakin berpengaruh terhadap brand.
Salam sukses,
www.AgusRidwanSopari.com